Pariwisata

 

=====================================

Bukittinggi, Satu-satunya Tempat Wisata Manca Negara di Sumbar

Pariwisata harus dikembangkan secara optimal, sehingga orang tetap datang dan berkunjung ke Bukittinggi. Kalau pariwisata kota ini masih monoton itu ke itu saja, tentu pengunjung akan beralih ke tempat lain. Jika itu terjadi yang rugi adalah masyarakat. Hal ini disampaikan Wakil Walikota Harma Zaldi di Balaikota Bukik Gulai Bancah di hadapan pejabat struktural jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bukittinggi Jumat, 7/01 lalu.

KOPI, Bukittingi - Kota Bukittinggi satu-satunya di Sumaterat Barat yang paling sering dikunjungan oleh wisatawan mancanegara (wisman) bahkan dari data yang diperoleh www.pewarta-indonesia.com dari Dinas Parsenibud Bukittinggi Data tingkat kunjungan wisman yang datang ke Bukittinggi Tahun 2005, data menyebutkan wisman datang ke Bukittinggi sebanyak 10.146, 2006 sebanyak 15. 523, 2007 menjadi 30.428, 2008 berjumlah 33.470 dan 2009 berjumlah 32.614 orang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parsenibud), Juni Amri, Minggu lalu, menyebutkan, sejauh ini, Parsenibud telah mempromosikan Bukittinggi ke berbagai negara di Asia Tenggara. Ke-depannya, akan mempromosikan Bukittinggi ke negara di Eropa. Karena, Selain wisman asal Malaysia, wisatawan asal negara-negara Eropa banyak juga mengunjungi Bukittinggi, untuk mengisi liburan pertukaran musim cuaca dinegaranaya.
Diakui "Jumlah kunjungan dari tahun ke tahun hanya wisman asal Malaysia yang tertinggi datang ke berkunjung ke Bukittinggi. Untuk tahun 2011 ini, Parsenibud mengupayakan kunjungan wisman meningkat lebih tinggi lagi dari tahun - tahun sebelumnya” targetnya. (ce)
Comments
Add New

 

=======================

Potret Tari Malaka Rajai Lomba Photography SIMFEST 2010

KOPI, Sawahlunto - Akhirnya pemenang lomba Fhotography pada ajang Sawahlunto International Multicultural Festival (SIMFEST) 2010 Desember lalu diumumkan juga. Seorang pemuda asal Bukittinggi M.Ridwan atau yang beken dengan nama Didot di dunia maya berhasil menggondol juara pertama.
Dengan mengangkat tema Tarian Negeri Melaka, foto karya M. Ridwan, ini dianggap layak oleh dewan juri mengungguli ratusan karya fotographer lainnya. Bahkan tak hanya juara pertama, naluri seninya juga berhasil mengabadikan prosesi adat makan bajamba yang dinilai juri layak dinobatkan sebagai juara favorit.
Anak muda yang sedang menggali ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas ini mengaku mulai tertarik dengan dunia Fotography sejak tahun 2006. Bersama rekan-rekannya di komunitas Minangkabau Photograhers ia mendalami dunia seni fotography yang akhirnya membawa langkahnya memenangkan beberapa lomba fotography di Sumatera Barat antara lain lomba Fhotography Semen Padang dan Lomba Photograhy Batusangkar dan terakhir lomba Fotography Multietnik Sawahlunto.
M.Ridwan yang ditemui pewarta sesaat setelah menerima sertifikat penghargaan yang diserahkan langsung oleh Walikota Sawahlunto Ir. H. Amran Nur (3/3) dengan rendah hati ia mengatakan, ”yang paling membahagiakan adalah penghargaan dan apresiasi terhadap karya saya, kalau soal nominal hadiah itu untuk investasi membahagiakan orang tua. Tanpa dukungan mereka saya tidak akan bisa seperti saat ini”.
Ketika menjawab pertanyaan pewarta KOPI tentang kesannya terhadap Sawahlunto, M.Ridwan yang saat itu ditemani oleh dua orang sahabatnya spontan bersama-sama mengacungkan jempol seraya berujar, “Sangat berkesan!”.
“Berada di Sawahlunto saya merasakan suasana yang berbeda dari daerah lain di Sumatera Barat, serasa di Jawa,” ujarnya dengan senyum penuh semangat.
“Terlebih lagi, cuma di Sawahlunto saya bisa melihat ada lomba pacu anjing, sangat unik tak ada di daerah lain,” ungkapnya dengan disambut anggukan setuju kedua orang sahabatnya. (Eraflah)

=========================

Dell Indonesia Gelar Dell Ambonesia Photografi Competition 2011

KOPI, Salah satu vendor komputer terkemuka, Dell Indonesia, menggelar “Dell Ambonesia Photografi Competition 2011”, kompetisi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “2011 Wonders Of Maluku”, yang pada puncak acaranya nanti akan menggelar International Underwater Shoot-out Competition 2011 yang akan melibatkan peserta nasional dan mancanegara.
Sebagai salah satu daerah yang memilki potensi pariwisata, kota Ambon memang layak untuk diperhitungkan. Selain memiliki nilai histori sejarah awal kedatangan Portugis dan Belanda, kota Ambon juga memiliki beragam objek wisata alam, kultur budaya dan kuliner yang belum ter-eksplor secara total. Dengan digelarnya “Dell Ambonesia Photografi Competition 2011” ini diharapkan dapat mempromosikan dan mengangkat potensi pariwisata Maluku serta membangun pariwisata di Indonesia Timur. Hal ini di ungkapkan oleh Andre J Sitanala, Ketua Penyelenggara Dell Ambonesia Photography Competition 2011 yang juga sekaligus merupakan Praktisi Pariwisata Maluku.
Peluang dan potensi untuk mengembangkan pasar dan meningkatkan penetrasi di Timur Indonesia telah menarik Dell Indonesia untuk turut berpartisipasi dan mendukung kegiatan “2011 Wonders Of Maluku”. Tie Lily, Business Development Director Dell Indonesia, mengatakan : ”Dell,sebagai vendor computer terdepan Amerika, sangat bangga bisa bekerjasama untuk menggelar Ambonesia Photografi Competition yang pertama kali, sekaligus turut serta dalam mempromosikan wisata Indonesia Timur, hal ini seiring dengan target perluasan dan pemasaran produk Dell tahun ini keseluruh wilayah Indonesia, salah satunya membidik pasar baru di wilayah Indonesia Timur,dan Maluku pada khususnya.”
“Dell Ambonesia Photografi Competition 2011” digelar untuk pertama kalinya pada 14 – 17 Mei mendatang. Total hadiah yang diperebutkan adalah senilai Rp. 65 juta, untuk kategori foto umum dan foto dari kamera ponsel, dengan rincian peserta dibatasi 30 fotografer dari Jakarta dan kurang lebih 40 fotografer lokal. Setiap peserta mengirimkan maksimal 10 hasil karya foto dari 15 objek pariwisata yang ada di kota Ambon.
Beberapa lokasi dan objek pariwisata yang akan menjadi tempat perburuan para fotografer selama di Ambon yaitu Pantai Liang, Monumen Christina Martha Tiahahoe, Prosesi Pembuatan sagu di Desa Rutong, Obor Pattimura, Pantai Natsepa di Desa Suli yang terkenal dengan rujaknya, Pantai Namalatu, Kerajinan Perahu Cengkeh di Desa Namalatu dan tenunan Maluku, hingga mengabadikan matahari terbenam di Tanjung Latuhalat.
Adapun para juri yang terlibat dalam dalam penyeleksian karya foto, yaitu : Arbain Rambey, Oscar Motuloh, Kristupa Saragih, dan Antyo Rentjoko (juri kategori kamera ponsel).
Untuk pendaftaran dan informasi lomba dapat menghubungi :
Maria Windita (LUCID Communication)
Telepon : 08129170938 / 021-39835829
Email : windita@lucidcomm.com

=============================================

Terumbu Karang Desa Angsana Terancam Punah

altKOPI, Tanah Bumbu - Kondisi terumbu karang di Desa Bunati terancam pencemaran oleh keberadaan Pelabuhan Khusus (Pelsus) batubara, Rabu (13/4/2011).

Keberadaan terumbu karang di Desa Bunati Kecamatan Angsana terancam punah oleh adanya kegiatan di salah satu Pelsus batubara. Hal ini telah dilaporkan oleh Pansus DPRD Tanah Bumbu ke Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta. Menurut Ketua Pansus, H. Syamsul Bakhri, S.Ag, hal tersebut telah disampaikan ke Kementerian Lingkungan Hidup, dan mereka akan datang dalam minggu-minggu ini untuk melakukan investigasi.
Data terbaru yang diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Tanah Bumbu yang turun bersama LSM Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) menemukan sepanjang 2 kilometer dengan lebar 2 meter dan ketebalan 2 sentimeter terdapat debu batubara yang menutupi pantai Angsana. Selain menutupi pantai, debu batubara juga mencemari tambak hingga hasil produksi nelayan di daerah tersebut menurun drastic, serta perkembangan pertumbuhan terumbu karang lambat dan terancam mati.
Sementara Kepala Dinas Bapedalda Tanah Bumbu, Erno Rudi Handoko saat dikonfirmasi mengenai pencemaran yang terjadi di pantai Angsana tersebut mengatakan masih menunggu 3 Dinas terkait untuk meninjau ke lokasi, yakni Dinas Perhubungan dan Dinas Perikanan dan Kelautan serta Kementerian Lingkungan Hidup.

========================================

Daftar Obyek Wisata Kabupaten Luwu Timur

KOPI, Berikut adalah daftar obyek wisata yang terdapat di wilayah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan:
1. Wisata Bahari Danau Matano di Kec.Nuha, kedalaman sekitar 500 meter
2. Cagar Alam Perburuan di Desa Matano Kec. Nuha
3. Wisata Mata Air Matano di Desa Matano Kec. Nuha
4. Wisata Alam LAA Mengoro di Desa Matano Kec. Nuha 5. Wisata Bahari Nganga Rano di Desa Matano Kec. Nuha
6. Wisata Bahari Danau Pantai Ide di Desa Magani Kec.Nuha
7. Wisata Bahari Pantai Pomua Dahu-Salonsa di Desa Magani Kec.Nuha
8. Wisata Bahari Pantai Impian-Old Camp di Desa Sorowako Kec. Nuha
9. Wisata Bahari Pantai Kupu-Kupu di Desa Magani Kec.Nuha
10. Wisata Budaya Makam Mokole Lakamandiu di Desa Matano Kec. Nuha
11. Wisata Bahari Danau Towutidi Desa Timampu kec.Towuti Ke dalaman sekitar 250 meter
12. Wisata alam Mata Dewa Desa Loeha Kec. Towuti
13. Wisata Bahari Danau Mahalona Desa Mahalona Kec. Towuti ke dalaman sekitar 70 meter
14. Wisata Alam Air Terjun Mata Buntu Desa Ledu-Ledu Kec. Wasuponda
15. Wisata Alam Air Terjun Rongko Bulu Desa Kawata Kec. Wasuponda
16. Wisata Bahari Pantai Batu Menggoro di Desa Harapan Kec. Malili
17. Wisata Bahari Pulau Bulu Poloe di Desa Harapan Kec. Malili
18. Wisata Alam Air Terjun Atue di Desa Atue Kec. Malili
19. Wisata Bahari Sungai Malili di Desa Malili Kec. Malili|
20. Wisata Hutan Magrove di Desa Malili Kec. Malili
21. Wisata Budaya Sumur Sawerigading di Desa Baruga Kec. Malili
22. Wisata Alam Air Terjun Mantadulu di Desa Mantadulu Kec. Angkona
23. Wisata Alam Air Terjun Saloanuang di Desa Kasintuwu Kec. angkutana
24. Wisata Bahari Pantai Sere Bissue di Desa Lera Kec. Wotu
25. Wisata Budaya Makam Puang Sanro di Desa Lampenai Kec. Wotu
26. Wisata Bahari Pantai Lemo di Desa Mabonta Kec. Burau
27. Wisata Alam Gua Batu Putih di Desa Batu Putih Kec. Burau
28. Wisata alam Permandian Air Panas di Desa. Cendana Kec. Burau
29. Wisata Bahari Pantai Ujung Suso di Desa Mabonta Kec.Burau

Sumber : Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah raga Kab.Luwu Timur, Sulawesi Selatan
Alamat : Jl.DR.Sam Ratulangi No.3 Puncak Indah Malili, Telpon : 0474321425 Email : budpar_lutim@yahoo.co.idThis e-mail address is being protected from spambots, you need JavaScript enabled to view it ,
Comments
Add New

=======================================

Objek Wisata tak Bermakna Tanpa Promosi

KOPI, PADANG PANJANG -- Pemerintah Kota Padang Panjang menyadari, sehebat apapun aset pariwisata yang dimiliki, bila tidak dilakukan langkah-langkah promotif yang konkret, efektif dan efesien, tidak akan bermakna apa-apa dalam peningkatan perekonomian masyarakat. “Sektor pariwisata bisa menggeliatkan lini kehidupan lain. Bila pariwisatanya maju, maka perekonomian rakyat akan bergerak. Ada banyak lapangan kerja, baik di sektor perdagangan maupun jasa, bisa berkembang. Pariwisata itu bisa maju bila dikelola secara profesional, dan dipasarkan pula dengan sistematis dan berkelanjutan,” ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Porbudpar) Kota Padang Panjang, Ernawati Nasution, Kamis (13/4), di sela-sela kegiatan Pelatihan Jurnalistik Kepariwisataan yang dilaksanakan Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) bekerjasama dengan Pemko Padang Panjang, di Komplek PDIKM Silaing Bawah.
Menurut Erna, pihaknya akan terus memfasilitasi pihak-pihak yang berani mengainisiasi untuk mengeksplorasi, menggali potensi dan mempromosikan objek-objek wisata yang ada di kota berjuluk Serambi Mekkah itu. Secara terpola, imbuhnya, dalam mengembangkan sektor wisata di Kota Padang Panjang, pihaknya menata program secara matang, baik secara internal maupun eksternal.
Untuk internal, katanya, sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan Daerah (Ripda), programnya diarahkan pada produk pariwisata dan sumber daya manusia, sementara secara eksternal, kini potensi wisata Padang Panjang secara intensif dipasarkan ke Malaysia dan Brunei Darussalam.
“Kompleks Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) ini, kini ramai dikunjungi wisatawan mancanegara asal Malaysia dan beberapa negara Eropa. Ke depan, kita akan tingkatkan promosinya,” ujar Erna lagi.
Kendati berbagai upaya promosi terus dilakukan untuk pengembangan pariwisata, menurut Erna, Pemko Padang Panjang juga tidak ingin sektor ini bisa merusak tatanan lingkungan dan keberagamaan masyarakat. Padang Panjang dikenal dengan jukukan Serambi Mekkah dan tatanan kehidupan islami, tambahnya, untuk itu Pemko akan terus mengarahkan kebijakaan pembangunan pariwisatanya untuk bisa melestarikan identitas masyarakat itu sendiri.
Secara terpisah, Kepala Bagian Humas pada Setdako Padang Panjang, Ampera Salim, mengakui, perkembangan sektor pariwisata di daerah itu cukup pesat dibandingkan beberapa tahun silam. Sebab, alasnya, sebutan Padang Panjang sebagai kota perlintasan kini sudah tak dipakai lagi.
“Padang Panjang telah berubah menjadi kota tujuan. Objek wisata keluarga bernama Minang Fantasi (Mifan) telah menyebabkan orang tidak puas hanya sekedar lalu saja. Mereka mewajibkan diri untuk singgah di sini. Seiring dengan itu, potensi ekonomi juga akan bisa menggeliat, terutama di sektor kuliner, jasa perjalanan, perhotelan dan industri kecil yang menyediakan beragam souvenir,” katanya.
Sebagaimana harapan Wakil Walikota Padang Panjang H. Edwin, agar PPWI bisa mempelopori program pemasaran wisata dan menciptakan masyarakat sadar wisata secara baik dan benar, Erna dan Ampera juga menumpangkan harapan kepada segenap jejaring PPWI di Padang Panjang, bisa terus berada di garda depan dalam menciptakan masyarakat Padang Panjang yang maju di semua lini kehidupan.(HARIAN UMUM SINGGALANG)

====================================

Pariwisata Padang Panjang Perlu Sentuhan Lebih Serius

KOPI, PADANG PANJANG - Dunia kepariwisataan Padang Panjang, perlu sentuhan yang lebih serius dari semua pihak, demikian disampaikan Ernawati Nasution, kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Porbudpar) Kota Padang Panjang, saat bincang-bincang dengan pewarta-indonesia diruang kerjanya, Senin (14/3).
“Saat ini, Padang Panjang yang memiliki berbagai aset wisata daerah, perlu digali dan dikembangkan. Tidak hanya sekedar pembicaraan dan kegiatan seremonial saja. Perlu sentuhan yang lebih serius dari berbagai pihak terkait. Sangat banyak objek wisata daerah ini, yang belum dikembangkan, ini tugas kita bersama,” ujarnya.
Objek wisata yang bertebaran di kota Serambi Mekah itu, memiliki potensi yang cukup besar bila dikembangkan. Pengalian potensi, serta pengembangannya memerlukan kerjasama yang lebih matang. Dari satu sisi, pemerintah sebagai pengelola aset daerah, dan masyarakat sebagai pelaku, pemerhati dan penikmat wisata, harus memiliki keinginan positif untuk mengembangkannya.
Syahrial, S.Sn, kepala seksi atraksi seni dan budaya, pada dinas Porbudpar itu, mengatakan, perlu kerjasama dengan pihak-pihak lain dalam mengembangkan potensi wisata di daerah ini. Kerjasama seperti yang ditawarkan oleh PPWI Padang Panjang, dalam melatih dan mengembangkan kegiatan promosi wisata daerah, sangat diperlukan.
“Saya sangat setuju dengan kegiatan yang sedang dirancang PPWI itu, secara pribadi, saya akan ikut membantu kegiatan tersebut," ujarnya. (nova)

================================

Air Panas Menanti Investor

KOPI, TANAH DATAR - Kabupaten Tanah Datar termasuk daerah yang beruntung di Sumbar. Selain menjadi sentral kebudayaan, daerah yang dipagar Gunung Marapi dan Singgalang itu juga memiliki potensi wisata yang luar biasa. Sayang, potensi besar tersebut hingga kini kondisinya masih mengkhawatirkan.
“Sumber air panas itu ada di banyak titik. Sayangnya, potensi ini tak bisa digarap maksimal karena keterbatasan modal. Seandainya adalah investor yang mau menanamkan modalnya di sini, jelas memiliki makna yang luar biasa bagi pengembangan pariwisata Tanah Datar,” ujar Walinagari Aie Angek, Kecamatan X Koto, Rosman Subara St. Rajo Nan Sati, Kamis (10/3), di ruangan kerjanya.
Menurut Rosman, sesuai dengan pengakuan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanah Datar Drs. Alfian Jamrah, M.Si, nagari yang dipimpinnya itu memiliki banyak keunggulan di sektor pariwisata. Cuma saja, karena belum dilirik pemilik modal, maka situasinya masih berjalan sebagaimana adanya saja.
Nagari Aie Angek memiliki view yang indah di lereng Gunung Marapi. Di kawasan ini juga terdapat pusat perdagangan sayur mayur segar yang disinggahi banyak wisatawan, Kawasan Agribisnis Sayur Organik (KASO), Institut Pertanian Organik (IPO), telaga pemancingan, Rumah Puisi Taufiq Ismail dan Rumah Budya Fadli Zon.
Di sini, sebutnya, juga terdapat sebuah penginapan eksklusif yang dilengkapi dengan ruangan pertemuan berkelas internasional, yakni Aie Angek Cottage. Kesempurnaan Aie Angek sebagai daerah tujuan wisata kian menjadi-jadi dengan tersedianya objek wisata kuliner sekaliber Restoran Samba Lado, Rumah Makan Aie Badarun dan Soto Padang Khas Pandai Sikek.
Daerah ini juga dikenal sebagai penghasil sayur mayur terbesar di Kecamatan X Koto. Selain seledri, bawang prei, lobak dengan beragam jenis, kini masyarakat tengah giat-giatnya berkebun cabai.
“Harga cabai di tingkat petani sudah sangat menguntungkan. Terkadang bisa terjual Rp25 ribu/kg. Bahkan pada waktu-waktu tertentu, harganya malah bisa di atas Rp35 ribu,” terang Rosman.
Selain cabai, potensi baru yang pantas dikembangkan di daerah ini adalah strawberry. “Kalau selama ini Aie Angek dikenal dengan sayur organik dan tanaman hortikultura, kini potensi baru mulai pula dilirik investor. Melihat bagusnya buah dan tanaman strawberry di pekarangan warga, muncul pula keyakinan baru, tanaman itu cocok dikembangkan di nagari ini,” ujar seorang warga.
Menurut dia, untuk menggaet investor akan bersedia menanamkan modalnya di sektor perkebunan strawberry, Pemkab Tanah Datar mesti melakukan berbagai upaya, misalnya dengan membuat peta potensi tanah, perkebunan percobaan dan sebagainya. Kalau sudah ada menampakkan hasil, Pemkab tentu dengan mudah membawa investor ke sini. Masyarakat, tuturnya, selalu siap untuk bekerjasama dengan pihak manapun, asal saling menguntungkan.(MUSRIADI MUSANIF)

Comments
Add New