Tommy Suharto dan Neneng Siap Bawa LMP ke Garis Depan NKRI

KOPI, Laskar Merah Putih (LMP) adalah sebuah ormas kebangsaan yang peduli dengan NKRI dan meneruskan perjuangan para pahlawan. Begitu banyak peran sertanya pada pemerintah yang telah dilakukan oleh LMP. Salah satu aksi yang paling diingat, yakni pembelaannya atas NKRI yang diinjak-injak pemerintah Malaysia.
Ketika LMP berdemostrasi dikantor perwakilan PBB, sang ketua umum Laskar Merah Putih melakukan orasi dan yel-yel ganyang malaysia, karena merasa bahwa negara serumpun itu tidak menghargai Republik Indonesia(RI). Demikian pula pada masalah Manohara beberapa tahun lalu, Laskar Merah Putih memainkan peran utama atas pembebasan artis Manohara Odelia Pinot.
Sepeninggal almarhum Edy Hartawan yang wafat pada bulan Oktober tahun lalu, pucuk kepemimpinan Laskar Merah Putih diperbincangkan. Pada Pebruari 2011 lalu, resmi terpilih Neneng A Tuty sebagai ketua umum (ketum) Laskar Merah Putih dan dewan pembina mengusung Tommy Hutomo Mandala Putra sebagai Ketua Dewan Pembina.
“Sebagai putera bungsu almarhum presiden RI ke 2, Suharto yang pernah memberikan ketentraman negara selama 32 tahun, walaupun ada jeleknya, setidak-tidaknyanya, kita harus lihat kepada sisi yang baik maupun yang tidak baik juga, disini saya lihat ia ingin mengembalikan citra Indonesia sebagai negara besar dan berdaulat di masa lalu. Saya lihat Tommy sudah memiliki program yang jelas ke arah tersebut,“ tutur Neneng yang juga ketua dari organisasi Angkatan Muda Trikora ini pada KOPI di hotel Gren Melia, Rabu (6/4/2011).
Dalam pidatonya pada penutupan musyawarah besar (mubes ) ke I Laskar Merah Putih di hotel Ever Green Puncak Bogor (27/2/2011), Neneng, yang pernah jadi promotor tinju dari Maluku ini mengatakan, dikepemimpinannya nanti, dia akan bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), kepolisian, untuk membantu program pemerintah. "Saya akan meneruskan perjuangan pak Edy Hartawan, tanpa merobah sesuatu yang diprogramkan oleh beliau," ujar Neneng kala itu.
Meski wanita, Neneng bukan orang asing lagi di kalangan masyarakat. ”Kita perlu perubahan dan dia (Neneng) mampu untuk itu,” kata Panglima Laskar Merah Putih Yusad Regar.
“Sepeti kita lihat Indonesia ini, saya tidak ingin lagi ada benturan, saya punya pemikiran, mari kita benar-benar berjuang dengan LMP ini untuk keberadaan yang sekarang ini, seperti kita lihat negara kita ini sudah sembrawut,“katanya.
Neneng yang besar di Semarang ini menambahkan, saya memang rombak betul-betulstruktur organisasi LMP ini, dengan menambah orang-orang yang berpengalaman dalam keorganisasian ini, tanpa menghilangkan jasa LMP, harus kita hormati serta saya akan membenahi organisasi kearah yang lebih baik. “Anggota LMP sudah mencapai 2 juta orang lebih, yang saya sekarang inginkan, bagaimana militan itu menjadi betul militan, jadi sekarang saya inginkan bagaimana bisa memimpin dan berperanan, ikut berunding serta dengan pemerintah ini,“ imbuh Neneng yang asli Sunda dan Jawa itu.
"Harapan saya, para anggota tidak hanya sebagai pengangguran saja, mereka akan dibina juga oleh bapak Cakra Wardaya untuk ekonomi koperasi. Dan setiap aksi nantinya LMP tumbuh lebih beretika lagi," imbuh Neneng.
Sementara itu, Muray Edi Mulya wakil ketua penasehat dan pendiri dari Laskar Merah Putih Kalimantan Barat (KalBar) mengatakan forum ini sangat membantu masyarakat seperti pengamanan perbatasan Sajingan keluar-masuk pintu Indonesia dan Malaysia. Seperti peristiwa Orang Indonesia tertangkap diperbatasan tersebut mau diserahkan kepada pemerintah Malaysia di tahun 2010.
“Akhirnya masalah itu terselesaikan berkat nama besar serta rasa nasionalisme kebangsaan ditubuh Laskar Merah Putih dan dalam waktu dekat LMP akan membentuk markas LMP disetiap perbatasan,“ kata M. Edi Mulya yang telah mempunyai anggota di Kal-Bar sebanyak 447 orang . (Popi Rahim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar